Langsung ke konten utama

Liburan itu penting? Malaysia-Singapore part 2

Sedih itu ketika sudah ngetik panjang-panjang dengan semangat berkobar dan belum sempat disimpan ternyata hilang hiks hiks. Mungkin saya butuh liburan ummm sepertinya haha. Bicara soal liburan tidak harus berkaitan dengan yang mahal ko. Sesuaikan dengan budget yang kita miliki saja yang penting makna liburan itu sendiri terlaksana dan tercapai. Tau kan makna liburan itu apa? hmm oke oke ini kurang lebih nya ya. Liburan itu adalah masa yang kita ambil untuk meliburkan kita dari beberapa aktivitas rutin. Banyak manfaat yang bisa kita peroleh dari liburan antara lain menyegarkan pikiran, memberi pencerahan untuk kita melanjutkan tugas-tugas atau masalah yang sudah menanti, menambah teman, menambah pengetahuan dan ada yang paling penting yaitu kita bisa jadi pribadi yang bersyukur atas hidup ini.
Kali ini saya mencoba bercerita liburan saya setelah dari Malaysia yaitu Singapura. Alasan saya kesana adalah untuk melihat patung Merlion haha norak ya tapi memang benar. Saya suka mupeng lihat suami yang sering kesana untuk urusan kantor dan berfoto ria di sekitar patung Merlion. Kami menyebut liburan ini liburan setengah koper ransel. Dari Malaysia ke Singapura kami memutuskan untuk menggunakan pesawat dan kami mendapatkan tiket penerbangan yang murah yaitu sebesar Rp 200 ribuan. Lumayan dibanding kami harus naik bus dimana harga yang tidak beda jauh namun dengan bus perjalanan yang ditempuh sangat lama. Jeng jeng Alhamdulillah kami sampai di Singapura dan langsung menuju counter tiket LRT. Jika ingin mengisi ulang di mesin bisa dan ada petugas yang sangat membantu serta ramah. Namun karena ini kali pertama saya ke Singapura jadi saya harus membeli kartu LRT. Kami menggunakan LRT untuk menuju hotel dimana kami akan menginap. Sampai di stasiun tak perlu jalan jauh untuk menuju hotel tempat kami menginap. Proses check in selesai kami langsung beristirahat sejenak dan bersiap untuk jalan-jalan. Kembali menaiki LRT kami menuju bugis dan china town untuk membeli beberapa oleh-oleh. Kemudian saat sore tiba kami mengunjungi Merlion yeiy akhirnya bisa narsis disana hehe. Hari itu hari libur jadi jangan ditanya penuh tidaknya ya karena untuk berfoto dengan posisi yang bagus saja saya sampai digeser-geser turis. Setelah puas di Merlion kami mengunjungi surganya oleh-oleh terutama seputar dunia percoklatan dimana lagi kalau bukan di Mustafa. Dia seperti pasar swalayan yang super lengkap tinggal pilih aja mana yang di mau hehehe. Sudah puas membeli oleh-oleh kami memutuskan untuk pulang ke hotel. Kaki saya rasanya mau putus, untuk menapak saya sakitnya bukan main. Sambil nangis dipinggir jalan seperti anak kecil yang memelas dibelikan es krim akhirnya suami saya mengiyakan untuk naik taksi saja. Suami saya awalnya tidak mau naik taksi karena beliau pernah dibawa muter-muter hingga argo membengkak. Sebelum menaiki taksi saya berdoa semoga argo tak bengkak karena itu bisa mempengaruhi rencana liburan saya hahahhaa. Alhamdulillah sampai di lobby hotel dan argo taksi yang murah bikin saya dan suami tersenyum. Cukup $5 saja dan tidak berputar-putar jalan kami sampai dengan selamat. Terima kasih ya pak supir taksi kece. Semoga banyak yang naik taksinya. 
Besok nya kami check out pagi-pagi sekali dan menitipkan koper kami pada hotel lalu kami tinggal jalan-jalan. Kali ini kami menuju Universal Studio. Belum ke Singapura kalau belum kesini katanya. Kata siapa? gak tau juga hahaha. Terus terang tiket di Universal ini mahal. Untunglah saya tidak suka main-main di wahana-wahana seperti itu jadi saya hanya mengelilingi dan berfoto-foto dibeberapa spot. Tapi saya tertarik untuk melihat patung-patung lilin yang mirip dengan aslinya taulah ya apa namanya. Puas bereksis ria kami lanjut menonton film 3D or 4D saya lupa. Waktunya pulang ke hotel untuk ambil koper dan bergegas ke bandara untuk kembali ke INDONESIA tanah air beta. I Love INDONESIA. 

    yeayyy Merlion :)
Haji lane




Komentar

Postingan populer dari blog ini

NEGRO BRAND - kembalikan rasa yang dulu

Sabtu, 23 Januari 2016 di kota kembang. Pagi yang cukup dingin dan langit yang mendung cocok untuk menelusuri beberapa icon-icon kota Bandung. Ya benar dimana lagi kalau bukan alun-alun bandung. Disana ada Masjid Raya Bandung dengan rumput sintetisnya sehingga nampak hijau seluas mata memandang, gedung Merdeka, dll. Fokus saya bukan untuk menceritakan tempat-tempat tersebut. Namun, ada satu tempat yang membuat saya rindu untuk datang ke Bandung karena mengingatkan masa kecil saya bersama almarhumah mami (red nenek) dan mama.    Sebuah bangunan atau rumah bergaya Belanda yang tampak mungil dari halaman namun luas setelah kita masuk ke dalamnya. Tak banyak aksesoris mentereng di rumah ini. Sungguh biasa saja. Tempat itu adalah toko selai langganan nenek dan mama saya. Usaha kos-kosan untuk mahasiswa ITB (karena rumah nenek disekitar ITB) yang membuat beliau harus berlangganan di toko selai ini. Dulu anak kost tidak makan sendiri di luar seperti sekarang. Dulu semua disediakan si

Mendidik Dengan Kekuatan Fitrah - NHW#4

Alhamdulillah terasa sekali beberapa minggu ada di dalam komunitas IIP ini. Banyak belajar hal baru dan punya teman baru atau malah keluarga baru. Setiap pekannya harus fokus dan semangat dengan materi yang diberi karena saya pernah membaca sebuah buku bahwa tiga karakter orang sukses yaitu : 1.       Punya semangat yang tinggi 2.       Disiplin waktu 3.       Tinggalkan yang tidak penting Ketiga ciri-ciri tersebut haruslah saya miliki. Tentu tak terlahir begitu saya namun diupayakan dan dilatih terus menerus agar tumbuh dalam akhlak keseharian. Nah di IIP ini, menurut saya mencakup pembelajaran yang saya sebutkan di atas. Sudah diterima menjadi mahasiswa IIP maka tanamkan semangat yang tinggi untuk belajar, disiplin waktu misalnya dengan membuat kandang waktu dan tinggalkan lah apa-apa yang tidak penting. Jangan sampai hanya ke sia-sia an yang kita jalani sedangkan saya percaya usaha tak pernah mengkhianati hasil. Materi kali ini cukup berat buat saya begitupun juga den

Fiori bnb - Hotel Bertabur Bunga

Bandung, siapa yang tidak tahu kota ini. Paris Van Java sebutan kerennya selain Kota Kembang yang memang lebih dulu julukan itu disematkan. Udara yang sejuk, tempat wisata instagramable dan cafe-cafe unik menjadi beberapa daya tarik yang tak dapat dipungkiri menjadi alasan bagi wisatawan untuk mengunjungi kota ini. Jaraknya yang tidak terlalu jauh dari Ibu Kota membuat Bandung menjadi salah satu destinasi yang paling digandrungi. Macet? ahh sudahlah bisa disiasati dengan menggunakan moda transportasi kereta api yang makin hari makin baik pelayanannya. Namun, bagaimana untuk penginapan atau hotel?. Ini juga sudah tidak perlu dikhawatirkan lagi oleh para wisatawan. Berjamurnya penginapan di Bandung mulai harga yang murah sampai yang sangat mahal per malam nya. Mulai dari guest house sampai hotel berbintang lima pun ada di Bandung.   Kembali kepada kebutuhan kita saja dan   Bandung bagian mana yang ingin dituju. Hal ini sungguh perlu dipertimbangkan, selain menghemat waktu karena Ban