ikon pulau Kei |
Ini kali pertama saya menaiki pesawat yang
digerakkan oleh baling-baling. Fyi, untuk menuju ke pulau Kei memang harus ke Ambon terlebih dahulu baru dilanjutkan dengan pesawat kecil yang akan membawa ke pulau Kei. Ada beberapa maskapai yang bisa digunakan yaitu Garuda Indonesia dan Wings. Untuk jadwal penerbangannya pun tak banyak maksimal 2x waktu keberangkatan dalam satu sehari baik dari Ambon menuju Langgur maupun sebaliknya. Butuh waktu kurang lebih 1 jam 20 menit penerbangan untuk sampai di Langgur.
pesawat baling-baling Garuda Indonesia |
Sampailah
saya di Bandara Karel Sadsuitubun. Bandaranya Kecil dan tidak begitu ramai.
Sama seperti di Ambon, di pintu keluar sudah banyak orang yang menawarkan jasa
taksi. Caranya sama yaitu pilih salah satu yang menurut anda cocok lalu
sampaikan tujuan anda dan sepakati ongkosnya (baca: tawarlah). Saat itu saya
memutuskan langsung diantar ke hotel untuk menaruh koper dan sholat.
Grand Vilia Hotel tempat saya menginap selama tiga hari dua kmalam.
Alasannya karena letaknya yang cukup strategis, sekali lagi karena biaya
menginap masuk dalam budget dan sudah termasuk sarapan dan ada jasa antar ke
bandara (gratis)*. Hal ini penting karena saya menggunakan pesawat paling pagi
untuk kembali ke Ambon.
foto dari Google/TripAdvisor |
Namun
harap konfirmasi terlebih dahulu max satu hari sebelum kepulangan anda kepada
pihak hotel bahwa anda minta di antar ke bandara. Ini berguna agar pihak hotel
Grand Vilia dapat mengakomodir dengan baik dan jika berangkat subuh-subuh seperti
saya, mereka membekali kita dengan sarapan loh. Jadi tak perlu khawatir rugi
sudah membayar menginap plus sarapannya. Adapun initerary saya selama di Kei
adalah sebagai berikut :
ITINERARY
- Ngurbloat Beach
- Ohoidertawun Beach
- Ohoililir Beach
- Hawang Cave
Setelah cukup beristirahat dan sholat, saya dan
suami memutuskan untuk mengunjungi satu tempat saja dikarenakan hari sudah
sore. Untuk itu kami tidak menyewa mobil melainkan motor yang kami dapat dari
seorang sekuriti hotel tersebut. Beliau berbaik hati meminjamkan sepeda
motornya dengan harga sewa Rp 70.000,-. Tak lama kami pun bergegas untuk menuju destinasi pertama.
Butuh waktu sekitar 20 menit untuk sampai di
pantai ini. Jalanannya mulus dan sangat jarang terlihat kendaraan lain. Hanya
sesekali saja saya melihat kendaraan roda dua dan empat selebihnya dijalanan
yang lurus ini hanya saya dan suami dengan sepeda motor yang kami tumpangi,
serasa jalanan pribadi beda sekali jika dibandingkan jalanan di Ibu kota yang
penuh hiruk pikuk hehe. HTM pantai Ngurbloat ini seingat saya Rp 15.000,- (dua
orang dan sepeda motor).
Ngurbloat Beach |
Saat sampai tak banyak orang terlihat di pantai
ini hanya beberapa kelompok keluarga dan wisatawan. Nama lain pantai ini adalah
pantai pasir panjang karena memang memiliki garis pantai yang sangat panjang.
hamparan pasir putih halus |
Selain air yang jernih kelebihan lainnya pantai ini adalah memiliki pasir yang
begitu halus layaknya tepung. Benar-benar halus sehingga tidak seperti pasir
pada pantai umumnya. Warnanya pun putih mirip sekali dengan tepung terigu duh
jadi ingin buat kue hihi. Pantai ini merupakan pantai iconic nya pulau Kei.
Saya betah di pantai ini sampai tak terasa senja pun datang dan kami memutuskan
untuk kembali ke hotel.
Fyi, di hari kedua ini saya memutuskan untuk menyewa mobil. Sebenarnya bisa menyewa di hotel namun menurut saya biaya yang harus dikeluarkan cukup mahal maka saya dan suami memutuskan untuk mencari tempat sewa mobil di luar terlepas dari hotel. Alhamdulillah, saya mendapatkan sewa mobil dengan harga terjangkau yaitu Rp 300.000,- (belum termasuk BBM) per 24 jam dan bisa lepas kunci. Pemiliknya pun sangat baik dan santun. Mobil pun bisa diantar ke tempat kami dan diambil kembali di hotel setelah selesai kami pakai.
Menurut pegawainya yang mengantar mobil, pemilik
sewa mobil ini adalah Pak Haji. Masya Allah, Tabarakallah Pak Haji. Jika hendak
menggunakan rental mobil ini kalian bisa menghubungi RJM Rental di nomor ini 082188298999 atau 081355776362.
2. Ohoidertawun
Beach
Hari kedua ini sebenarnya sebelum menuju ke pantai Ohoidertawun, saya dan
suami memutuskan untuk ke pulau Bair yang terkenal dengan keeksotisan alamnya
dengan bebatuan dan air laut berwarna biru muda serta pantai Ngurtavur yang
konon katanya jika sedang beruntung kita bisa melihat kawanan Pelican yang hendak bermigrasi dari
Australia dan singgah sejenak di pantai Ngurtavur ini. Namun sayang, sepertinya
saya kurang beruntung kali ini karena Qodarullah
kesehatan saya kurang baik dan air laut pun sedang pasang. Jadi saya dan suami
membatalkan untuk menuju dua spot tersebut.
|
Ohoidertawun Beach |
birunya air laut |
Mengobati kesedihan hati ternyata pantai
Ohoidertawun tak kalah cantiknya. Masih satu garis pantai dengan pantai
ngurbloat, pantai Ohoidertawun memiliki pasir putih yang halus tapi air lautnya
lebih cantik. Seluas mata memandang saya hanya melihat hamparan air laut
berwarna biru muda dan nyiur pohon kelapa. Masya Allah, tak hentinya memuji ke
Agungan ciptaan Allah subhanahu wa ta’ala.
3 3.Ohoililir
Beach
Pantai ini juga masih satu garis pantai dengan
pantai Ngurbloat dan pantai Ohoidertawun. Namun, bagi saya pantai ini kurang
cocok untuk bermain karena banyak terdapat semacam rumah apung atau keramba
berbentuk rumah yang terikat dan mengapung di atas lautnya. Sehingga agak
kurang leluasa untuk menikmati pantai ini.
sejenis keramba rumah terapung pantai Ohoililir |
4 4. Hawang
Cave (Goa Hawang)
Konon ada beberapa cerita dari penduduk sekitar
mengenai Goa Hawang ini. Namun, saya tidak akan memaparkannya karena saya hanya
ingin fokus membahas tentang kecantikan dari Goa ini. Dalam kawasan wisata Goa
Hawang ini terdapat dua goa tapi yang paling populer dan sering sekali para
wisatawan mandi atau sekedar merasakan dinginnya air goa adalah goa yang kedua.
stalaktit di langit-langit Goa Hawang |
Langit-langit goa begitu cantik dengan beberapa stalaktit ditambah air dalam
goa yang begitu jernih sehingga saat terkena pantulan sinar matahari Goa Hawang
akan terlihat sangat memukau.
cantik ya saat kena sinar matahari |
Saat saya sampai disana sudah banyak wisatawan
yang datang baik dalam maupun dari luar negeri. Dan para penduduk sekitar goa
sedang merenovasi are pintu masuk sehingga nyaman untuk para tamu yang datang.
Ada juga yang berjualan disana seperti makanan ringan dan minuman. Tidak ada
salahnya membeli untuk menghidupkan ekonomi mereka tapi jangan lupa untuk buang
sampah di tempatnya ya. Mari jaga alam kita, agar terus lestari.
Hari sudah petang, waktunya kembali ke hotel untuk
membersihkan badan dan packing kembali karena esok subuh saya sudah harus
kembali ke Ambon untuk terus melanjutkan penerbangan ke Jakarta di sore
harinya. Terima kasih Maluku, liburan kali ini sungguh berkesan.
ubur2 terdampar di pantai Ngurbloat :( |
tiara
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus