Langsung ke konten utama

Membangun Cinta Membangun Potensi - NHW#3


Membangun Peradaban Dari Dalam Rumah

Bismillahirrahmanirrahim
Ini minggu ke tiga saya menjadi mahasiswa Institut Ibu Profesional, dimana setiap minggunya akan ada materi-materi yang menarik untuk disimak, didiskusikan dan diresapi. Setelah selesai membahas materi munculah yang namanya NHW alias Nice Home Work (beneran nice si hehe) dimana setiap tugas yang diberikan punya tantangannya sendiri dan tantangan terberat adalah berdamai dengan diri ini. Mengosongkan gelas lalu merenungi setiap hal yang terjadi yang sudah Allah takdirkan untuk saya.
Saya berharap akan ada perubahan yang berarti dalam hidup saya pribadi dan keluarga. Saya pun sangat terbantu dengan NHW ini. Maka sampailah pada NHW ke tiga ini dimana saya harus lagi merenung, mensyukuri dan menghayati setiap perjalanan hidup ini.
Tema NHW#3 ini yaitu “Membangun Peradaban Dari Dalam Rumah”. Judulnya aja sudah buat saya jiper hihi soalnya saya merasa saya hanyalah seorang istri yang ingin menjadi istri sholiha aamiin. Oh ya tugas ini terbagi dalam tiga kategori yaitu pra nikah, nikah dan orang tua tunggal. Jadi mari kita mulai untuk menyelesaikan tugas ini jeng jeng hehe. Adapun isi tugas nya adalah sebagai berikut :
*Nikah*
Bagi anda yang sudah berkeluarga dan dikaruniai satu tim yang utuh sampai hari ini.
a. Jatuh cintalah kembali kepada suami anda, buatlah surat cinta yang menjadikan anda memiliki "alasan kuat" bahwa dia layak menjadi ayah bagi anak-anak anda.Berikan kepadanya dan lihatlah respon dari suami.
Hmm..kalau merangkai kata saya memang pandai hehe. Dibanding suami, saya lah yang lebih mampu mengungkapkan perasaan dengan gamblang dan senang merangkai kata indah apalagi untuk orang-orang terdekat khususnya suami. Maka izinkanlah saya untuk menuliskannya secara pribadi saja ya. Hanya Rabb pemberi cinta, saya dan suami yang tahu.
Pertanyaan besarnya adalah apa ia selama ini saya jatuh cinta dengannya? Yang setiap hari selalu membangunkan saya untuk sholat shubuh, yang selalu rela tidur belakangan karena khawatir jika ia tidur lebih dahulu membuat saya susah tidur hehe, dia yang selalu dengan lembut menyambut saya jika saya sedang bad mood atau dia yang selalu mengusap kepala saya kala beranjak tidur?

Ya Allah, ya Rahman, Ya Rahim..titipkanlah cinta diantara kami hanya karena Mu ya Rabb. Cinta yang tak lekang zaman, usia dan fisik. Cinta yang selalu menguatkan dan menyemangati untuk meniti jalan Mu demi meraih ridho dan syurga Mu kelak. Aamiin. Maka izinkanlah hamba untuk tidak jatuh cinta padanya melainkan memBangun Cinta bersamanya.
Respon beliau setelah membaca surat cinta dari saya hihi sepiring indomie mendarat di meja saat saya menulis ini dan sekotak teh kotak (duh nyebut merek nihh) hehe. Selain itu responnya cukup senyam senyum bikin hati rontok hehe.

b.Lihatlah anak-anak anda, tuliskan potensi kekuatan diri mereka masing-masing.
Untuk yang ini saya belum bisa memaparkannya saat ini karena mereka belum hadir dalam kehidupan saya dan suami. Namun, saya tetap berdoa dan berbaik sangka kepada Rabb ku bahwa Dia yang maha mengabulkan doa akan memberikan anak-anak yang terbaik. “Ya Allah anugerahkanlah kami keturunan yang baik dari sisi Mu. Rabbi Habli Minasholihin. Aamiin”.

c. Lihatlah diri anda, silakan cari kekuatan potensi diri anda. kemudian tengok kembali anak dan suami, silakan baca kehendak Allah, memgapa anda dihadirkan di tengah-tengah keluarga seperti ini dengan bekal kekuatan potensi yg anda miliki.
Sebenarnya sulit untuk melihat potensi diri sendiri, karena sampai hari ini saya merasa belum menunjukkan potensi yang Allah anugerahkan untuk saya. Mungkin saya yang kurang untuk menggali potensi itu sehingga bisa muncul kepermukaan dan bisa saya rasakan.
Namun, ada baiknya jika saya memaparkan apa yang selama ini menjadi diri saya. Saya sangat suka sekali menuntut ilmu (belajar). Bagi saya belajar sama dengan tahu banyak hal walau tidak semua hal. Belajar menyadarkan kita bahwa kita hanyalah hamba Nya yang tidak bisa apa-apa tanpa pertolongan Nya.
Belajar membuat hidup lebih paham mana yang baik dan buruk. Selain itu alasan kenapa saya suka belajar karena semasa kecil sekolah itu merupakan kebutuhan mewah buat saya yang memang sudah tidak memiliki ayah. Alhamdulillah saya dan ke empat kakak saya masih bisa sekolah berkat bantuan sahabat ayah saya. Semoga Allah merahmati beliau yang sudah baik sekali membantu kami. Jadi dulu tidak ada kata main-main untuk urusan sekolah. Fokus dan fokus, saya pun menikmati proses tersebut.
Dibelakang proses belajar itu juga ada almarhumah mama saya yang selalu menyediakan waktunya untuk menemami saya belajar. Tak jarang beliau membangunkan saya dini hari untuk bisa belajar dan mempersiapkan diri saat ujian.
Intinya saya suka menuntut ilmu, jika Allah takdirkan saya untuk melanjutkan studi formal (s2) insyaa Allah akan saya ambil kesempatan itu. Selain ilmu formal saya juga sedang proses belajar tahsin dan berencana untuk mengambil kursus singkat membuat kue (baking) dimana itu adalah salah satu passion saya.
Lalu mengapa saya ada di dalam keluarga ini/rumah tangga ini dengan potensi yang ada pada diri saya mungkin tak lain saya ingin menyebarkan semangat saya menuntut ilmu kepada suami dan anak-anak kelak. Semoga saya bisa memenuhi hak mereka (anak-anak) untuk menjadi madrasah pertama bagi mereka.
Betapa indahnya ilmu itu dan betapa bahagia nya berjuang berlelah-lelah mempelajari sebuah ilmu. Semoga dengan potensi ini bisa menularkan kecintaan akan ilmu kepada keluarga dan lingkungan sekeliling.

d. Lihat lingkungan dimana anda tinggal saat ini, tantangan apa saja yang ada di depan anda? adakah anda menangkap maksud Allah, mengapa keluarga anda dihadirkan disini?
Alhamdulillah saya dan keluarga tinggal di lingkungan yang mayoritas muslim dan itu membuat saya tenang. Namun, hal ini tak begitu saja tanpa tantangan karena beradaptasi adalah momok menakutkan bagi saya yang cenderung tertutup untuk orang-orang baru.
Saya malu untuk memulai pembicaraan terlebih dahulu jika tidak ada yang memulainya duluan. Berbeda dengan suami yang memang terbiasa menghadapi orang banyak. Beliau lebih nyaman jika ada dilingkungan baru. Inilah rumah tangga dimana satu dengan yang lain harus saling mendukung untuk memperbaiki diri menjadi lebih baik.
Untuk itu saya berusaha sekali menata kembali apa-apa yang menurut saya kurang baik dalam diri ini. Membiasakan dengan lingkungan baru dan adaptasi. Dan membiasakan untuk berani memulai percakapan terlebih dulu. Agar tujuan keluarga ini yaitu bisa bermanfaat untuk orang lain/sekeliling bisa terpenuhi.

Tiara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NEGRO BRAND - kembalikan rasa yang dulu

Sabtu, 23 Januari 2016 di kota kembang. Pagi yang cukup dingin dan langit yang mendung cocok untuk menelusuri beberapa icon-icon kota Bandung. Ya benar dimana lagi kalau bukan alun-alun bandung. Disana ada Masjid Raya Bandung dengan rumput sintetisnya sehingga nampak hijau seluas mata memandang, gedung Merdeka, dll. Fokus saya bukan untuk menceritakan tempat-tempat tersebut. Namun, ada satu tempat yang membuat saya rindu untuk datang ke Bandung karena mengingatkan masa kecil saya bersama almarhumah mami (red nenek) dan mama.    Sebuah bangunan atau rumah bergaya Belanda yang tampak mungil dari halaman namun luas setelah kita masuk ke dalamnya. Tak banyak aksesoris mentereng di rumah ini. Sungguh biasa saja. Tempat itu adalah toko selai langganan nenek dan mama saya. Usaha kos-kosan untuk mahasiswa ITB (karena rumah nenek disekitar ITB) yang membuat beliau harus berlangganan di toko selai ini. Dulu anak kost tidak makan sendiri di luar seperti sekarang. Dulu semua disediakan si

Fiori bnb - Hotel Bertabur Bunga

Bandung, siapa yang tidak tahu kota ini. Paris Van Java sebutan kerennya selain Kota Kembang yang memang lebih dulu julukan itu disematkan. Udara yang sejuk, tempat wisata instagramable dan cafe-cafe unik menjadi beberapa daya tarik yang tak dapat dipungkiri menjadi alasan bagi wisatawan untuk mengunjungi kota ini. Jaraknya yang tidak terlalu jauh dari Ibu Kota membuat Bandung menjadi salah satu destinasi yang paling digandrungi. Macet? ahh sudahlah bisa disiasati dengan menggunakan moda transportasi kereta api yang makin hari makin baik pelayanannya. Namun, bagaimana untuk penginapan atau hotel?. Ini juga sudah tidak perlu dikhawatirkan lagi oleh para wisatawan. Berjamurnya penginapan di Bandung mulai harga yang murah sampai yang sangat mahal per malam nya. Mulai dari guest house sampai hotel berbintang lima pun ada di Bandung.   Kembali kepada kebutuhan kita saja dan   Bandung bagian mana yang ingin dituju. Hal ini sungguh perlu dipertimbangkan, selain menghemat waktu karena Ban

Kala Bosan Melanda Bagi Istri Rumah Tangga

  Pernah mengalami rasa bosan?. Saya rasa setiap orang pernah merasakannya. Jika kalian dilanda kebosanan juga, tenang anda tidak sendiri dan anda bukan orang aneh. Melakukan aktivitas yang monoton atau sendirian saja di rumah pasti akan dilanda rasa bosan. Saya termasuk salah satunya. Ya, berada sendirian di rumah saat suami bekerja membuat saya cepat bosan, merasa malas untuk melakukan apapun. Sehingga jika weekend atau hari libur menjelang berakhir saya mulai merasa sedih karena saya harus berpikir akan melakukan apa selama lima hari ke depan hmm. Sampai saya berpikir duh kok hidup gini-gini aja ya. Saya memang istri rumah tangga begitu saya lebih senang menyebutnya karena saya belum memiliki anak (mohon doanya ya) dan memutuskan untuk bekerja di rumah.                                    Namun saat kebosanan melanda saya berusaha mengisinya dengan aktivitas-aktivitas yang bisa mengusir kebosanan tersebut. Saya tak ingin bilang mengalihkan karena saya merasa kita hanya mengenyampin