Langsung ke konten utama

MISI HIDUP & PRODUKTIVITAS - NHW#8


Setiap orang sebaiknya paham apa misi ia ada di dunia ini. Untuk apa Allah ciptakan kita semua di bumi ini?. Beribadah salah satunya namun selain itu kita harus memahami apa sih sebenarnya misi hidup kita pribadi. Alhamdulillah setelah mengikuti program matrikulasi Institut Ibu Profesional ini saya lebih memahami apa misi hidup saya.

Mungkin dulu saya sudah sadar akan pentingnya memahami misi hidup dan bagaimana mencapainya tapi saya belum paham apa sebenarnya esensi itu semua, sampai akhirnya saya masuk dalam IIP ini. Kalau diibaratkan membuat kue (maklum saya suka baking hehe) kemarin saya masih berupa adonan yang sudah melalui beberapa proses seperti di mixer, diuleni dsb. Nah setelah belajar di program matrikulasi IIP ini saya mulai siap deh masuk ke cetakan atau loyang untuk dibentuk dan siap dipanggang dan siap dinikmati. Alhamdulillah.

Setiap NHW yang diberikan ada rasa nya tersendiri termasuk NHW#8 ini. Pada NHW kali ini berhubungan dengan NHW#7 yang membuat saya cukup ketoel lah istilahnya dengan temanya yaitu “Rejeki itu pasti, kemuliaan harus dicari.” Nah di NHW#8 ini saya diminta untuk menemukan misi hidup sehingga mampu menunjang produktivitas keluarga. Adapun detail penerapan secara teknisnya adalah sebagai berikut :

Visi Hidup Annisa Tiara Arsy
“Menjadi Hamba Nya, Istri dan Ibu yang Sholiha”

a.   Memilih satu aktivitas yang sudah saya tulis di kuadran BISA dan SUKA
Jujur agak sulit untuk memilih salah satu ranah aktivitas diantara aktivitas lainnya yang saya SUKA dan BISA. Untuk itu izinkan saya memilih beberapa ranah aktivitas dengan beberapa pertimbangan.
1. Ekonomi/Keuangan Syariah : hal ini berkaitan dengan niat saya untuk melanjutkan studi (S2) dibidang tersebut yang nantinya diharapkan dapat bermanfaat bagi keluarga seperti pengaturan zakat, perencaan keuangan keluarga berprinsip syariah selain itu bermanfaat bagi ingkungan besar contoh menjadi dosen, analis keuangan, motivator keuangan syariah dan konsultan keuangan syariah.

2. Cookig/Baking : Saya merasa perlu belajar lebih dalam mengenai hal ini. Disamping saya menyukainya dan alhamdulillah mampu melakukannya, saya tertuntut untuk mempelajari ilmu gizi dan juga ilmu usaha dari aktivitas ini. Kalau saya artikan dari aktivitas ini saya bertugas sebagai menteri ketahanan pangan keluarga dan menteri SDM hehe.

b.  “BE DO HAVE” seorang Annisa Tiara Arsy
1.Mental yang harus saya miliki? (BE)
Saya harus memiliki mental pembelajar. Allah menyukai orang yang semangat menuntut ilmu dan akan meninggikan derajat orang tersebut di dunia dan di akhirat. Seperti dalam firman Allah Subhana wa ta’ala sebagai berikut :
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
(QS. Al Mujadilah : 11).

2. Apa yang harus saya lakukan? (DO)
a. MOTIVATOR, ANALIS, KONSULTAN DAN DOSEN EKONOMI/KEUANGAN SYARIAH
1.    Melanjutkan studi s2 atau bahkan sampai s3 aamiin insyaa Allah.
2.    Mengikuti seminar-seminar bertema ekonomi/keuangan syariah.
3.    Mempelajari/membaca jurnal-jurnal terkait dan buku-buku bertema sama.
4.    Belajarlah pada ahlinya yang sudah memiliki banyak jam terbang.
5.    Lakukan saat ini juga

b. BAKER/AHLI GIZI KELUARGA/WOMENPRENEUR
1.    Mengikuti kursus dengan para ahli dibidangnya
2.    Latihan terus menerus di rumah
3.    Membaca buku-buku
4.    Lakukan sekarang

beberapa hasil baking/cooking saya ;)

3. Apa yang ingin saya miliki ? (HAVE)
§   Mengajar disebuah universitas
§  Mempunyai kantor konsultan sendiri sekaligus sebagai konsultannya atau motivator
§  Mempunyai toko kue/roti
§  Aktiv menulis blog dengan materi-materi yang lebih beragam mulai dari skoliosis, ekonomi syariah dan kuliner.
§  Memiliki blog bersama suami untuk berbagi kisah dalam penantian buah hati, traveling dan mengatur keuangan keluarga islami.

C.  Pencapaian diri saya yang terbagi dalam beberapa dimensi waktu
1.Pencapaian dalam kurun waktu kehidupan saya (lifetime purpose)
ü  Saya ingin sekali membantu sesama skoliosis untuk berani menatap masa depan. Bahwa kita masih bisa terus bersinar dengan karya-karya nyata.
ü  Menghasilkan karya berupa buku mungkin tentang skoliosis, ekonomi syariah, kuliner, traveling dsb yang nantinya bisa dikenang oleh anak keturunan sebagai sebuah motivasi untuk mereka agar terus berkarya. Layaknya ayah saya yang selalu dikenang sebagai pelukis hebat dengan ide-idenya yang tak biasa.
ü   Memiliki keturunan yang sholih dan sholiha aamiin

2.Pencapaian dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan (strategic plan)
ü  Menjadi seorang dosen di sebuah universitas
ü  Memiliki kantor konsultan
ü Memiliki toko kue yang akan membuka lapangan pekerjaan dan tak segan membagikan ilmu baking kepada mereka yang ingin belajar
ü  Memiliki Yayasan Skoliosis dengan nama “Skoliosis Bersinar dan Berkarya”

3.Pencapaian dalam kurun waktu satu tahun
ü  Kuliah S2 ekonomi/keuangan syariah
ü  Menghidupkan blog “Tiara Arsy” dengan materi-materi bermanfaat
ü  Mengusai ilmu membuat roti, cake international dan pastry.

Alhamdulillah terjawab sudah NHW#8 ini dan saya semakin memahami apa mau diri ini dan langkah-langkah apa yang harus saya lakukan. Tapi ada yang lebih penting yaitu LAKUKAN lah dari sekarang jangan hanya NIAT saja. Berubah atau kalah, bukan kalah dengan orang lain karena sejatinya kita semua ada jalannya masing-masing. Tapi kalah dengan diri sendiri. Hari ini harus lebih baik dari hari kemarin.

Semoga teman-teman yang juga sedang dalam mencari misi hidupnya bisa tercerahkan dengan adanya tulisan saya ini.



Wassalamu’alaikum

Tiara





Komentar

Postingan populer dari blog ini

NEGRO BRAND - kembalikan rasa yang dulu

Sabtu, 23 Januari 2016 di kota kembang. Pagi yang cukup dingin dan langit yang mendung cocok untuk menelusuri beberapa icon-icon kota Bandung. Ya benar dimana lagi kalau bukan alun-alun bandung. Disana ada Masjid Raya Bandung dengan rumput sintetisnya sehingga nampak hijau seluas mata memandang, gedung Merdeka, dll. Fokus saya bukan untuk menceritakan tempat-tempat tersebut. Namun, ada satu tempat yang membuat saya rindu untuk datang ke Bandung karena mengingatkan masa kecil saya bersama almarhumah mami (red nenek) dan mama.    Sebuah bangunan atau rumah bergaya Belanda yang tampak mungil dari halaman namun luas setelah kita masuk ke dalamnya. Tak banyak aksesoris mentereng di rumah ini. Sungguh biasa saja. Tempat itu adalah toko selai langganan nenek dan mama saya. Usaha kos-kosan untuk mahasiswa ITB (karena rumah nenek disekitar ITB) yang membuat beliau harus berlangganan di toko selai ini. Dulu anak kost tidak makan sendiri di luar seperti sekarang. Dulu semua disediakan si

Fiori bnb - Hotel Bertabur Bunga

Bandung, siapa yang tidak tahu kota ini. Paris Van Java sebutan kerennya selain Kota Kembang yang memang lebih dulu julukan itu disematkan. Udara yang sejuk, tempat wisata instagramable dan cafe-cafe unik menjadi beberapa daya tarik yang tak dapat dipungkiri menjadi alasan bagi wisatawan untuk mengunjungi kota ini. Jaraknya yang tidak terlalu jauh dari Ibu Kota membuat Bandung menjadi salah satu destinasi yang paling digandrungi. Macet? ahh sudahlah bisa disiasati dengan menggunakan moda transportasi kereta api yang makin hari makin baik pelayanannya. Namun, bagaimana untuk penginapan atau hotel?. Ini juga sudah tidak perlu dikhawatirkan lagi oleh para wisatawan. Berjamurnya penginapan di Bandung mulai harga yang murah sampai yang sangat mahal per malam nya. Mulai dari guest house sampai hotel berbintang lima pun ada di Bandung.   Kembali kepada kebutuhan kita saja dan   Bandung bagian mana yang ingin dituju. Hal ini sungguh perlu dipertimbangkan, selain menghemat waktu karena Ban

Kala Bosan Melanda Bagi Istri Rumah Tangga

  Pernah mengalami rasa bosan?. Saya rasa setiap orang pernah merasakannya. Jika kalian dilanda kebosanan juga, tenang anda tidak sendiri dan anda bukan orang aneh. Melakukan aktivitas yang monoton atau sendirian saja di rumah pasti akan dilanda rasa bosan. Saya termasuk salah satunya. Ya, berada sendirian di rumah saat suami bekerja membuat saya cepat bosan, merasa malas untuk melakukan apapun. Sehingga jika weekend atau hari libur menjelang berakhir saya mulai merasa sedih karena saya harus berpikir akan melakukan apa selama lima hari ke depan hmm. Sampai saya berpikir duh kok hidup gini-gini aja ya. Saya memang istri rumah tangga begitu saya lebih senang menyebutnya karena saya belum memiliki anak (mohon doanya ya) dan memutuskan untuk bekerja di rumah.                                    Namun saat kebosanan melanda saya berusaha mengisinya dengan aktivitas-aktivitas yang bisa mengusir kebosanan tersebut. Saya tak ingin bilang mengalihkan karena saya merasa kita hanya mengenyampin