Langsung ke konten utama

Noor Hotel - review


Bismillahirrahmannirrahim

Berlibur, satu kata yang disukai oleh hampir semua orang sepertinya. Berlibur atau liburan memang tak bisa dipungkiri bahwa kita membutuhkan. Sekedar melepas penat dari sebuah aktivitas atau pun mencari inspirasi/semangat baru untuk kelak mulai berkarya kembali. Banyak cara yang biasa orang lakukan saat liburan seperti memancing, berkebun, dsb. Pergi mengunjungi beberapa destinasi baik di dalam maupun di luar kota pun bisa menjadi pilihan. 

Bagi saya berlibur ke Bandung sudah cukup membuat refesh hati, pikiran dan semangat lagi. Selain berlibur saya bisa memanfaatkannya untuk silaturahim dengan keluarga dan sahabat yang ada disana. Sesekali saya menginap di rumah keluarga, namun tak jarang saya dan suami lebih memilih menginap di hotel, seperti yang kami lakukan minggu lalu.

Awalnya kami berniat pergi pulang tapi karena keesokan harinya saya ada janji bertemu dengan seorang sahabat akhirnya kami memutuskan menginap. Mencari hotel di hari H dan sudah sore hari memang tidaklah mudah. Selain harganya yang fantastis, sebagian hotel dengan fasilitas yang baik menurut saya sudah ludes ter-booking. Sampai ketemulah semua hotel bernama Noor Hotel yang berlokasi di jalan Madura. Lokasinya strategis karena terletak didekat jalan Riau dan juga GOR Saparua.

tampak depan Noor Hotel
Noor Hotel menampilkan desain hotel dengan gaya Arabian Modern Design yang langsung bisa kita rasakan saat masuk di lobby hotel. Salam hangat “Assalamu’alaikum” pun selalu diucapkan oleh para staf kepada para tamu. Benar-benar merasa seperti di Timur Tengah hehe. Design ruang tamu nya pun cantik sekali dengan warna sofa dan tirai yang senada yaitu biru atau hijau pastel. 

ruang tamu :)

Saat proses check in saya dan suami disuguhi segelas kecil air zamzam. Kesan pertama sudah membuat saya suka hotel ini. 

lobby check in
Tak berapa lama proses check in, naiklah kami menuju kamar dengan lift dan saat keluar lift saya dibuat terkagum-kagum dengan penataan lorong menuju kamar yang rapi dan cewek banget hihi.

Sampai di kamar kembali saya dibuat cinta haha lebay ya tapi memang begitu sih terutama perempuan ya akan suka sekali dengan desain kamarnya bergaya Arabian (duh berasa putri Jasmine) hehe bernuansa serba biru walaupun kamarnya tidak terlalu luas. Dan yang paling saya suka di dekat jendela terdapat relief seperti bentuk masjid (susah menerangkannya dengan kata-kata..langsung lihat gambar saja ya hehe). 

cantik kan kamarnyaaa :)
Dikamarnya pun tersedia snack-snack ringan yang bisa kita makan tanpa harus membayar alias gratis.  Alhamdulillah malam itu tidur saya nyenyak sekali.

Minggu pagi waktunya bangun, sebelum sarapan kami memutuskan untuk berolahraga di GOR Saparua  yang letaknya tak jauh dari hotel cukup dengan berjalan kaki. Sekitar satu jam berolahraga, kami pun kembali ke hotel untuk sarapan dan Ya Allah gimana ya tapi kagum beneran sama desain mini restorannya yang cantik banget. Makanannya pun enak-enak terutama puding coklat nya hihi. 

restoran in door

restoran out door
Alhamdulillah selesai makan selanjutnya kami kembali ke kamar untuk packing pulang. Fyi, waktu check out di Noor Hotel maximal jam 1 siang loo (cukup banget untuk packing dan istirahat lagi sebentar). Penilai saya untuk Noor Hotel ini high recommend pisan lah dari mulai staf nya yang super ramah, desain hotelnya yang eye catching dan letak hotelnya yang strategis serta harganya yang masih ramah kantong loh. 

Namun, kekurangan tetaplah ada ya seperti misalnya lahan parkir yang tidak luas (ada basement juga) dan tidak ada kolam renang (ini tergantung kebutuhan si ya). Over all bagi saya good service and quality. Kalau boleh saya beri nilai 9,2 insyaa Allah tak berlebihan ya. Sekian semoga bermanfaat buat kalian yang mau berlibur ke Bandung dan sedang cari-cari hotel.

Wassalamu’alaikum

Tiara arsy

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NEGRO BRAND - kembalikan rasa yang dulu

Sabtu, 23 Januari 2016 di kota kembang. Pagi yang cukup dingin dan langit yang mendung cocok untuk menelusuri beberapa icon-icon kota Bandung. Ya benar dimana lagi kalau bukan alun-alun bandung. Disana ada Masjid Raya Bandung dengan rumput sintetisnya sehingga nampak hijau seluas mata memandang, gedung Merdeka, dll. Fokus saya bukan untuk menceritakan tempat-tempat tersebut. Namun, ada satu tempat yang membuat saya rindu untuk datang ke Bandung karena mengingatkan masa kecil saya bersama almarhumah mami (red nenek) dan mama.    Sebuah bangunan atau rumah bergaya Belanda yang tampak mungil dari halaman namun luas setelah kita masuk ke dalamnya. Tak banyak aksesoris mentereng di rumah ini. Sungguh biasa saja. Tempat itu adalah toko selai langganan nenek dan mama saya. Usaha kos-kosan untuk mahasiswa ITB (karena rumah nenek disekitar ITB) yang membuat beliau harus berlangganan di toko selai ini. Dulu anak kost tidak makan sendiri di luar seperti sekarang. Dulu semua disediakan si

Fiori bnb - Hotel Bertabur Bunga

Bandung, siapa yang tidak tahu kota ini. Paris Van Java sebutan kerennya selain Kota Kembang yang memang lebih dulu julukan itu disematkan. Udara yang sejuk, tempat wisata instagramable dan cafe-cafe unik menjadi beberapa daya tarik yang tak dapat dipungkiri menjadi alasan bagi wisatawan untuk mengunjungi kota ini. Jaraknya yang tidak terlalu jauh dari Ibu Kota membuat Bandung menjadi salah satu destinasi yang paling digandrungi. Macet? ahh sudahlah bisa disiasati dengan menggunakan moda transportasi kereta api yang makin hari makin baik pelayanannya. Namun, bagaimana untuk penginapan atau hotel?. Ini juga sudah tidak perlu dikhawatirkan lagi oleh para wisatawan. Berjamurnya penginapan di Bandung mulai harga yang murah sampai yang sangat mahal per malam nya. Mulai dari guest house sampai hotel berbintang lima pun ada di Bandung.   Kembali kepada kebutuhan kita saja dan   Bandung bagian mana yang ingin dituju. Hal ini sungguh perlu dipertimbangkan, selain menghemat waktu karena Ban

Kala Bosan Melanda Bagi Istri Rumah Tangga

  Pernah mengalami rasa bosan?. Saya rasa setiap orang pernah merasakannya. Jika kalian dilanda kebosanan juga, tenang anda tidak sendiri dan anda bukan orang aneh. Melakukan aktivitas yang monoton atau sendirian saja di rumah pasti akan dilanda rasa bosan. Saya termasuk salah satunya. Ya, berada sendirian di rumah saat suami bekerja membuat saya cepat bosan, merasa malas untuk melakukan apapun. Sehingga jika weekend atau hari libur menjelang berakhir saya mulai merasa sedih karena saya harus berpikir akan melakukan apa selama lima hari ke depan hmm. Sampai saya berpikir duh kok hidup gini-gini aja ya. Saya memang istri rumah tangga begitu saya lebih senang menyebutnya karena saya belum memiliki anak (mohon doanya ya) dan memutuskan untuk bekerja di rumah.                                    Namun saat kebosanan melanda saya berusaha mengisinya dengan aktivitas-aktivitas yang bisa mengusir kebosanan tersebut. Saya tak ingin bilang mengalihkan karena saya merasa kita hanya mengenyampin