Sudah dua minggu
lebih saya “Learn From Home” karena
mewabahnya Covid-19 ini. Suami pun sudah mulai “Work From Home” setelah sempat selang-seling masuk dan tidak.
Pemerintah meminta kita untuk “Stay at
Home” alias #dirumahaja. Hal ini bukan tanpa tujuan tapi ini justru baik
bagi kita semua untuk memutus mata rantai penularan dari Covid-19. Bosan? Saya rasa
hampir semua orang merasakan hal yang sama. Namun, dari ini kita bisa belajar
bahwa betapa nikmat bisa beraktivitas seperti biasa di luar rumah tanpa rasa
khawatir berlebihan.
Saya khususnya,
rindu sekali melakukan aktivitas di luar rumah seperti belajar, tahsin ataupun
bersilaturahmi dengan keluarga dan sahabat. Begini rasanya ternyata terisolasi
dan terbatasi. Mungkin selama ini kita kurang bersyukur dengan semua nikmat yang Allah subhana wa ta’ala berikan, termasuk nikmat kesehatan dan waktu. Semoga Allah
mengampuni kesalahan kita semua aamiin.
Diantara semua itu, saya yakin ada hikmah dari
semua kejadian ini. Mungkin Allah ingin menempatkan kembali para wanita
khususnya istri-istri di rumahnya dan betapa fungsi wanita di rumahnya
sangat-sangat besar. Terasa sekali sejak bangun tidur sampai tidur kembali, amanah saya banyak sekali (apalagi yang sudah memiliki anak pasti akan
bertambah). Lelah tentu saja selalu menghinggapi tubuh ini, tapi tunggu, hei
ada apa ini?. Perasaan bahagia yang muncul setiap lelah melakukan kegiatan
rumah tangga seakan sedang diberi hadiah nan berharga yang belum pernah saya
terima.
Saya bahagia saat
apa yang saya siapkan melahirkan senyum di wajah suami. Alhamdulillah. Banyak
fungsi wanita di rumahnya yang tak bisa saya sebutkan tapi intinya berbahagia
lah kita bisa berkumpul dengan di rumah dalam naungan atap semoga Allah
meridhoi dengan semua yang kita kerjakan aamiin.
Selain itu saya merasa ini seperti tombol restart bagi bumi. Hampir sebagian besar manusia ada dirumah membuat alam sedikit demi sedikit seperti “bebenah” untuk menjadi lebih sehat, lebih baik, dan lebih bisa bersahabat. Seperti yang saya rasakan udara lebih sejuk, langit lebih cerah dan bersih serta jika melihat di sosmed dari berbagai daerah, jalan-jalan yang biasa penuh sesak dan polusi udara menjadi lenggang dan tidak ada polusi. Semoga kita selalu bisa mengambil hikmah dari semua ini. Ingat lah setelah kesulitan selalu ada kemudahan, aamiin insyaa Allah. Berikut ini saya ingin berbagi sedikit cara menghilangkan bosan yang sudah saya kerjakan belakangan ini :
Selain itu saya merasa ini seperti tombol restart bagi bumi. Hampir sebagian besar manusia ada dirumah membuat alam sedikit demi sedikit seperti “bebenah” untuk menjadi lebih sehat, lebih baik, dan lebih bisa bersahabat. Seperti yang saya rasakan udara lebih sejuk, langit lebih cerah dan bersih serta jika melihat di sosmed dari berbagai daerah, jalan-jalan yang biasa penuh sesak dan polusi udara menjadi lenggang dan tidak ada polusi. Semoga kita selalu bisa mengambil hikmah dari semua ini. Ingat lah setelah kesulitan selalu ada kemudahan, aamiin insyaa Allah. Berikut ini saya ingin berbagi sedikit cara menghilangkan bosan yang sudah saya kerjakan belakangan ini :
1. Bangun
dan bersyukurlah karena Allah masih memberi nafas dan kesempatan untuk kita menjalankan
amanah diri hari itu.
2. Olah
raga. Ini bisa dilakukan dengan senam atau philates dengan melihat di youtube. Saya
melakukan ini beberapa kali dan seharian bawaannya happy saja. Terkadang saya
lari-lari kecil di halaman rumah sambil berjemur atau main bulu tangkis dengan
suami sebagai lawannya haha.
roti kasur (beberapa hasil ngulik di dapur) |
banana bread |
4.Baca
buku yang sudah pernah dibaca gakada salahnya kok. Selain hemat kita bisa
lebih memahami lagi isi buku tersebut. Ayo coba ubek-ubek punya buku apa di
rumah hehe.
5. Silaturahmi
online.. hehe pasti rindu kan sama keluarga, sahabat, teman kajian, teman
arisan hmm teman apalagi ya? TTM waduh jangan kalau ini mah. Tanyakan kabar
mereka, saling menyemangati, saling berbagi resep masakan misalnya atau apapun
yang bermanfaat deh. Jangan malah gibah-gibah tak berfaedah itu ya. hempaskan
kalau itu hihi.
6. Bebenah
rumah. Coba lihat sudut-sudut rumah sudah banyak debunya kah, bersihin deh.
Selain buat keindahan rumah juga buat penghuninya tetap sehat kan.
Dari semua yang sudah saya sebutkan di atas ada yang jauh lebih penting
untuk dilaksanakan yaitu ibadah dan berdoalah meminta wabah ini segera Allah
hilangkan sehingga kita bisa menyambut Ramadhan dengan baik dan sehat. Jangan
lupa ngaji alias baca Qur’an nya, katanya “baiti jannati” (rumah ku adalah
syurga ku) nah mari deh lakukan aktivitas aktivitas ruhani.
Bagi yang belum ada kesempatan untuk #dirumahaja jangan berkecil hati ya, semoga selalu dalam lindungan Allah subhana wa ta’ala, selalu diberi kesehatan dan tetap semangat. Dan semoga mereka (baca: dokter, perawat, dsb) yang berada di barisan depan untuk melawan dan membantu memerangi covid-19 dalam keadaan sehat selalu dan yang gugur dalam tugasnya Allah catat sebagai syahid. Aamiin yaa Rabbal’alaamiin.
Saya punya sedikit ingin jika wabah ini
berakhir yaitu bersyukur dan silaturahmi dengan keluarga dan sahabat. Kalau
kamu mau ngapain?
tiara
Komentar
Posting Komentar