Langsung ke konten utama

Kala Bosan Melanda Bagi Istri Rumah Tangga

 

Pernah mengalami rasa bosan?. Saya rasa setiap orang pernah merasakannya. Jika kalian dilanda kebosanan juga, tenang anda tidak sendiri dan anda bukan orang aneh. Melakukan aktivitas yang monoton atau sendirian saja di rumah pasti akan dilanda rasa bosan. Saya termasuk salah satunya. Ya, berada sendirian di rumah saat suami bekerja membuat saya cepat bosan, merasa malas untuk melakukan apapun. Sehingga jika weekend atau hari libur menjelang berakhir saya mulai merasa sedih karena saya harus berpikir akan melakukan apa selama lima hari ke depan hmm. Sampai saya berpikir duh kok hidup gini-gini aja ya. Saya memang istri rumah tangga begitu saya lebih senang menyebutnya karena saya belum memiliki anak (mohon doanya ya) dan memutuskan untuk bekerja di rumah.

                            Rasa bosan yang muncul saat menjalani self isolation adalah hal yang wajar. Ada beberapa cara untuk mengatasi rasa bosan tersebut.

Namun saat kebosanan melanda saya berusaha mengisinya dengan aktivitas-aktivitas yang bisa mengusir kebosanan tersebut. Saya tak ingin bilang mengalihkan karena saya merasa kita hanya mengenyampingkan rasa bosan sejenak dari diri namun akhirnya ia hadir lagi setelah aktivitas pengalihan itu selesai. Mungkin saat ini, detik ini ada diantara kalian yang merasa bosan juga jadi mari kita coba apa saja yang bisa dikerjakan untuk mengisinya.

1.       Bersyukur

Bangunlah dengan rasa syukur karena Allah subhana wa ta’ala masih memberi kita hidup untuk melaksanakan amanah hari itu. Ingatlah bahwa setiap kita adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggung jawaban atas amanah yang diberikan. Suami pemimpin bagi istri dan rumah tangganya, sedangkan istri adalah pemimpin bagi rumah, harta suami , dan kehormatan suaminya. 

Bersyukur Allah tempatkan kita bekerja di rumah walaupun katanya 7x24, tapi coba lihat ada wanita hebat nan tangguh yang harus membantu keluarga dengan bekerja di luar rumah dan kembali dengan segudang pekerjaan rumah tangga yang menanti. Semoga Allah anugrahkan kesehatan dan keberkahan bagi para wanita tangguh tersebut aamiin.

Melaksanakan ibadah sholat shubuh, lalu sedikit berbincang dengan suami sebagai amunisi kita menjalani hari itu. Sambil menyiapkan pakaian dan sarapan untuk suami berangkat kerja.

2.       A day, A week and A month

Setelah berdadah-dadah ria dengan suami berangkat kerja, marilah kita ikat kepala dan mulai mengerjakan pekerjaan rumah yang kata orang tak ada habisnya hihi. Males? Pengen leyeh-leyeh dulu?. Ya kalau saya si monggo aja paling tidak kita yang tahu kapan diri ini harus mulai bekerja.

Bagi pekerjaan rumah menjadi tiga poin besar yaitu harian, mingguan dan bulanan. Adapun pekerjaan harian yaitu mencuci piring, menyapu, masak dsb. Pekerjaan mingguan yaitu mengganti gorden dan sprei serta mencuci nya, mencuci baju, membersihkan kulkas, dsb. Sedangkan pekerjaan bulanan yaitu belanja bulanan keperluan rumah dll.

3.       Enjoy with your hobby

Apa hobi kalian ya lakukanlah siapa tau menghasilkan cuan hehe. Banyak yang berawal dari hobi malah jadi bisnis yang menghasilkan keuntungan yang menggiurkan. My Hobby My Business kaya nya jargon yang tepat tuh apalagi dimasa pandemi begini. Mengisi pundi-pundi kita hasil bisnis/jualan dari hobi sendiri. Saya selalu enjoy dan bisa menghabiskan waktu yang lama untuk hobi yang satu ini yaitu baking alias bikin kue. Mencoba segala resep baru dari berbagai sumber merupakan tantangan dan kebahagiaan sendiri bagi saya. Tak lupa setelah kue nya jadi saya foto-foto cantik deh hihi. Jadi jangan lupa untuk menyisihkan budget untuk hobi kita ya. Jadi apa hobi teman-teman semua?.

4.       Upgrade your iman, skill and knowledge

Dari semua hal yang membuat saya memutuskan untuk di rumah menjadi IRT adalah ini. Saya pribadi saat masih bekerja di kantoran selalu merasa tidak konsentrasi full pada pekerjaan saya, karena saya merasa bukan orang yang selalu bisa bekerja dibalik meja dan depan komputer terus menerus. Pikiran saya terus berjalan jauh mencari berbagai informasi dan ini berlawanan karena sering terjadi saat jam kantor (kan gak enak juga ya lagi kerja sambil kursus online atau searchin2 mulu) hihi.

Hal ini bisa mengisi kala kebosanan melanda, kita bisa ikut kajian ataupu ikut kursus apapun atau bahkan sekolah lagi. Semua itu yang saya lakukan saat ini, menghadiri beberapa kajian yang sudah saya jadwalkan, mengikuti kursus bahasa arab dan tahsin serta saya sekolah lagi alhamdulillah. Tapi sekali lagi selama pandemi ini semuanya saya lakukan online dan sebisa mungkin saya ikuti saat suami bekerja (ya iyalah kan bosannya karena sepi suami ngantor hihi). Bisa juga menulis blog seperti yang saya lakukan nih hehe.

5.       Me time

Mengapa saya tempatkan Me Time ini terakhir? Karena saya pribadi merasa hal ini memang perlu tapi tak urgent dan tak perlu dipaksakan. Sebagai manusia sosial tentu ingin bersosialisasi dengan yang lain dan ingin keluar rumah ya kan. Nah mungkin berkumpul dengan teman sekedar ngopi bareng bisa jadi  pilihan untuk me time (kan me time gak harus sendirian juga hihi) tapi kalau ingin sendirian saja ya bisa kita nyalon, baca buku, olahraga, atau pun tidur hehe.

Nah semoga beberapa poin di atas bisa membantu teman-teman yang sedang merasa bosan saat suami bekerja. Tentu yang sudah memiliki anak akan lebih banyak aktivitasnya jadi ini saya khususkan buat mereka yang keadaannya sama seperti saya J. Tetap semangat ya.

 

Ra Arsy

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

NEGRO BRAND - kembalikan rasa yang dulu

Sabtu, 23 Januari 2016 di kota kembang. Pagi yang cukup dingin dan langit yang mendung cocok untuk menelusuri beberapa icon-icon kota Bandung. Ya benar dimana lagi kalau bukan alun-alun bandung. Disana ada Masjid Raya Bandung dengan rumput sintetisnya sehingga nampak hijau seluas mata memandang, gedung Merdeka, dll. Fokus saya bukan untuk menceritakan tempat-tempat tersebut. Namun, ada satu tempat yang membuat saya rindu untuk datang ke Bandung karena mengingatkan masa kecil saya bersama almarhumah mami (red nenek) dan mama.    Sebuah bangunan atau rumah bergaya Belanda yang tampak mungil dari halaman namun luas setelah kita masuk ke dalamnya. Tak banyak aksesoris mentereng di rumah ini. Sungguh biasa saja. Tempat itu adalah toko selai langganan nenek dan mama saya. Usaha kos-kosan untuk mahasiswa ITB (karena rumah nenek disekitar ITB) yang membuat beliau harus berlangganan di toko selai ini. Dulu anak kost tidak makan sendiri di luar seperti sekarang. Dulu semua disediakan si

Mendidik Dengan Kekuatan Fitrah - NHW#4

Alhamdulillah terasa sekali beberapa minggu ada di dalam komunitas IIP ini. Banyak belajar hal baru dan punya teman baru atau malah keluarga baru. Setiap pekannya harus fokus dan semangat dengan materi yang diberi karena saya pernah membaca sebuah buku bahwa tiga karakter orang sukses yaitu : 1.       Punya semangat yang tinggi 2.       Disiplin waktu 3.       Tinggalkan yang tidak penting Ketiga ciri-ciri tersebut haruslah saya miliki. Tentu tak terlahir begitu saya namun diupayakan dan dilatih terus menerus agar tumbuh dalam akhlak keseharian. Nah di IIP ini, menurut saya mencakup pembelajaran yang saya sebutkan di atas. Sudah diterima menjadi mahasiswa IIP maka tanamkan semangat yang tinggi untuk belajar, disiplin waktu misalnya dengan membuat kandang waktu dan tinggalkan lah apa-apa yang tidak penting. Jangan sampai hanya ke sia-sia an yang kita jalani sedangkan saya percaya usaha tak pernah mengkhianati hasil. Materi kali ini cukup berat buat saya begitupun juga den

Fiori bnb - Hotel Bertabur Bunga

Bandung, siapa yang tidak tahu kota ini. Paris Van Java sebutan kerennya selain Kota Kembang yang memang lebih dulu julukan itu disematkan. Udara yang sejuk, tempat wisata instagramable dan cafe-cafe unik menjadi beberapa daya tarik yang tak dapat dipungkiri menjadi alasan bagi wisatawan untuk mengunjungi kota ini. Jaraknya yang tidak terlalu jauh dari Ibu Kota membuat Bandung menjadi salah satu destinasi yang paling digandrungi. Macet? ahh sudahlah bisa disiasati dengan menggunakan moda transportasi kereta api yang makin hari makin baik pelayanannya. Namun, bagaimana untuk penginapan atau hotel?. Ini juga sudah tidak perlu dikhawatirkan lagi oleh para wisatawan. Berjamurnya penginapan di Bandung mulai harga yang murah sampai yang sangat mahal per malam nya. Mulai dari guest house sampai hotel berbintang lima pun ada di Bandung.   Kembali kepada kebutuhan kita saja dan   Bandung bagian mana yang ingin dituju. Hal ini sungguh perlu dipertimbangkan, selain menghemat waktu karena Ban